SPPG Sekolah Dievaluasi, Wali Kota Pastikan Keamanan Makanan MBG untuk Anak Didik

Berita Sekolah menyampaikan informasi tentang SPPG Sekolah Dievaluasi, Wali Kota Pastikan Keamanan Makanan MBG untuk Anak Didik, semoga informasi ini bermanfaat


Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang SPPG Sekolah Dievaluasi, Wali Kota Pastikan Keamanan Makanan MBG untuk Anak Didik Sebagai berikut:

Wirobrajan-Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo gerak cepat melakukan penelusuran terkait kejadian siswa SMAN 1 Yogyakarta dan SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta yang mengalami gejala sakit setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wali Kota melakukan dialog dengan pihak sekolah juga mengunjungi salah satu siswa yang mengalami gejala sakit pada Kamis (16/10/2025) dilanjutkan meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan.

Menurut Hasto, insiden ini bermula ketika para siswa mengonsumsi makanan sekitar pukul 11.20 WIB. Selang belasan jam kemudian, tepatnya pada malam hingga dini hari, para siswa mulai mengalami gejala seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare.

“Kasus ini terjadi setelah siswa mengonsumsi makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Wirobrajan,” jelas Hasto.

Dalam dialog bersama pihak sekolah, Hasto yang memiliki latar belakang sebagai dokter memberikan analisis awal mengenai dugaan penyebab keracunan. Ia menjelaskan bahwa jeda waktu munculnya gejala memberi petunjuk penting.

“Kalau itu karena toksik non-bakterial, biasanya gejala muncul sangat cepat, hanya beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan. Tapi kalau ini jaraknya lama, antara 12 sampai 13 jam. Sehingga dugaan saya, kalau itu ada hubungannya dengan makanan, maka penyebabnya adalah bakterial.” jelasnya.

Di SMA Negeri 1 Yogyakarta, lanjutnya, tercatat sedikitnya 32 siswa tidak masuk sekolah pada Kamis pagi karena kondisi sakit yang cukup serius. Sementara di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, jumlah siswa yang mengalami gejala serupa bahkan lebih banyak, yakni sekitar 65 siswa.

Gejala yang dilaporkan hampir sama di kedua sekolah yakni sakit perut, diare, muntah, hingga badan lemas.

Tidak hanya meninjau sekolah, Wali Kota Hasto juga langsung mendatangi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Wirobrajan, yang menjadi penyedia makanan program MBG. Dalam peninjauan tersebut, ia menegaskan bahwa operasional SPPG akan segera dihentikan sementara hingga proses evaluasi dan pemeriksaan laboratorium selesai.

“Kita tidak bisa mengambil risiko. Layanan dari SPPG ini harus dihentikan terlebih dahulu sampai hasil uji laboratorium keluar,” tegas Hasto.

Sisa makanan dari SPPG langsung dikirim ke Labkesda DIY untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk uji kultur bakteri, guna memastikan jenis bakteri yang kemungkinan menjadi penyebab keracunan.

Usai meninjau SPPG, Hasto melanjutkan kunjungan ke salah satu korban yang merupakan siswa kelas 12 SMAN 1 Yogyakarta bernama Aksania Raya Santoso Putri.

Wali Kota menyampaikan empati dan memastikan penanganan medis bagi para siswa akan menjadi prioritas utama. Pemerintah Kota Yogyakarta juga berkomitmen melakukan investigasi menyeluruh untuk mencegah insiden serupa.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama ini menjadi program unggulan pemerintah dalam mendukung pemenuhan gizi siswa sekolah. Namun, insiden ini menjadi alarm penting mengenai pengawasan kualitas makanan, standar higienitas dapur, proses distribusi, dan penyimpanan makanan.

Kepada Hasto, Aksania mengaku mengalami sakit perut dan buang air besar terus-menerus setelah mengonsumsi makanan MBG.

“Di kelas saya ada 19 orang yang gejalanya sama. Sakit perut, terus BAB berkali-kali,” ungkapnya.

Demikian kami sampaikan informasi SPPG Sekolah Dievaluasi, Wali Kota Pastikan Keamanan Makanan MBG untuk Anak Didik semoga bermanfaat.

Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com