Tak Mampu Bayar Uang Rekreasi, Siswi di Labusel Hentikan Sekolah dengan Terpaksa

Berita Sekolah menyampaikan informasi tentang Tak Mampu Bayar Uang Rekreasi, Siswi di Labusel Hentikan Sekolah dengan Terpaksa, semoga informasi ini bermanfaat


Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Tak Mampu Bayar Uang Rekreasi, Siswi di Labusel Hentikan Sekolah dengan Terpaksa Sebagai berikut:

Kisah pilu kembali mencuat dari dunia pendidikan Indonesia. Seorang siswi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan terpaksa berhenti sekolah karena merasa malu terus-menerus ditagih uang rekreasi, meskipun ia sama sekali tidak ikut dalam kegiatan jalan-jalan sekolah tersebut.

Kronologi Kejadian

Siswi yang duduk di bangku SMP itu awalnya tetap mengikuti kegiatan belajar seperti biasa. Namun, sejak adanya agenda rekreasi sekolah yang memungut biaya dari seluruh siswa, ia mulai merasa tertekan. Kondisi ekonomi keluarganya yang terbatas membuat ia tak bisa membayar iuran tersebut.

Ironisnya, meskipun tidak ikut serta dalam kegiatan rekreasi, ia tetap ditagih oleh pihak sekolah melalui wali kelas dan kelompok belajar. Situasi ini membuatnya merasa malu dan tidak nyaman berinteraksi dengan teman-temannya. Puncaknya, ia memutuskan menghentikan sekolah secara diam-diam dan memilih tinggal di rumah.

Reaksi Orang Tua

Orang tua siswi mengaku sedih atas keputusan putrinya. Mereka mengaku sebenarnya ingin anak mereka tetap sekolah, namun tidak bisa memaksakan kondisi keuangan keluarga yang terbatas.

“Kami bukan tidak mau bayar, tapi memang tidak mampu. Kalau dia tidak ikut jalan-jalan, kenapa tetap ditagih? Itu yang bikin anak kami malu,” ujar sang ibu dengan mata berkaca-kaca.

Tanggapan Dinas Pendidikan

Menanggapi kejadian ini, Dinas Pendidikan Labuhanbatu Selatan menyatakan akan melakukan investigasi. Pihaknya menegaskan bahwa kegiatan rekreasi bersifat tidak wajib, dan tidak seharusnya menjadi beban yang berakibat pada putus sekolah.

“Kami akan klarifikasi ke pihak sekolah. Tidak boleh ada paksaan untuk kegiatan non-akademik, apalagi sampai menyebabkan siswa berhenti sekolah,” kata seorang pejabat dinas setempat.

Isu Pendidikan dan Ketimpangan Sosial

Kisah ini mencerminkan realitas ketimpangan sosial dalam sistem pendidikan, di mana kegiatan tambahan sekolah bisa menjadi beban bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Kegiatan yang seharusnya memberi kebahagiaan dan pengalaman, justru menjadi pemicu tekanan psikologis.

Aktivis pendidikan meminta agar sekolah lebih bijak dan sensitif dalam menetapkan kebijakan kegiatan non-akademik. Sekolah juga diimbau memastikan bahwa tidak ada siswa yang tertinggal karena alasan

Demikian kami sampaikan informasi Tak Mampu Bayar Uang Rekreasi, Siswi di Labusel Hentikan Sekolah dengan Terpaksa semoga bermanfaat.

Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com