Gerakan Sekolah Ramah Anak di Probolinggo, Dinsos PPPA Gandeng PKG dan Kepala Sekolah

Berita Sekolah menyampaikan informasi tentang Gerakan Sekolah Ramah Anak di Probolinggo, Dinsos PPPA Gandeng PKG dan Kepala Sekolah, semoga informasi ini bermanfaat


Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Gerakan Sekolah Ramah Anak di Probolinggo, Dinsos PPPA Gandeng PKG dan Kepala Sekolah Sebagai berikut:

Sebanyak 70 peserta yang terdiri dari kepala sekolah SMP dan SMA/SMK Negeri, Ketua KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), hingga Ketua Pusat Kegiatan Guru (PKG) Kecamatan se-Kota Probolinggo, berkumpul di SMPN 9 setempat, Rabu (24/8). Untuk mengikuti kegiatan Advokasi Kebijakan Pemenuhan Hak Anak melalui Pengembangan Satuan Pendidikan Ramah Anak yang digelar Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA).

Melalui forum ini, pemerintah mendorong agar sekolah-sekolah di Kota Probolinggo bisa benar-benar menjadi satuan pendidikan ramah anak. Selain itu, dibahas pula pentingnya dukungan kebijakan dalam pemenuhan hak anak di lingkungan sekolah.

Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo dr. Evariani Aminuddin dan Kepala SDN Kranggan 1 Mojokerto, N. Chania Zamzani, yang satuan pendidikannya telah terstandarisasi Kementerian PPA pada 2024. Keduanya berbagi pengalaman tentang strategi dan potensi pengembangan sekolah menuju standar nasional ramah anak.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk generasi masa depan. “Anak didik merupakan pribadi yang memiliki potensi yang luar biasa, maka kita sebagai pendidik harus mampu mengangkat dan melihat potensi masing-masing anak itu dalam proses yang kita namakan saat ini adalah satuan pendidikan ramah anak,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, Pemkot Probolinggo juga menyerahkan piagam penghargaan kepada 13 satuan pendidikan yang lolos dalam kategori Mampu SRA. Di antaranya: TK Aisyah Bustanul Athfal 1, PAUD Aisyah Mentari, SDN Sukabumi 2, SDN Sukabumi 4, SDN Wonoasih 1, SD IT Tahfidz Bintangku, SMPN 5, SMPN 9, SMPTK Syalom Education Center, MTs Negeri, SLB Sinar Harapan 1, SLB Sinar Harapan 2, dan SMKN 3 Kota Probolinggo.

Sekretaris Dinsos PPPA, Lucia Aries Yulianti, dalam laporannya menyebut, bahwa dari total 469 satuan pendidikan di Kota Probolinggo, ada 109 yang masuk dalam tahapan proses pembentukan SRA “Mau”. Sementara 13 satuan pendidikan kini berstatus “Mampu”. Bahkan, PAUD Aisyah Mentari lolos ke tahap “Maju” dan saat ini sedang proses diaudit Kementerian PPA.

“Dari total 469 satuan pendidikan di Kota Probolinggo, sebanyak 109 sekolah sudah masuk tahap “Mau” dalam proses pembentukan SRA. Sementara itu, 13 sekolah sudah mencapai tahap “Mampu”. Dan satu lembaga, yaitu PAUD Aisyah Mentari, lolos ke tahap “Maju” serta saat ini sedang dalam proses audit kedua Kementerian PPA. Menariknya, lembaga tersebut menjadi satu-satunya di Jawa Timur sebagai calon lembaga yang mendapatkan pengembangan layanan SRA sesuai standar,” jelasnya.

Sementara itu, dr. Evariani Aminuddin mengingatkan pentingnya membangun pakta integritas di setiap sekolah, antara guru, orang tua, dan perangkat sekolah sebagai komitmen mewujudkan sekolah ramah anak.

“Karena tanpa pakta integritas seluruh elemen yang ada di sekolah belum menyatukan persepsi. Pakta Ingetritas itu adalah bentuk janji kepada hati, bentuk janji kepada perilaku dan bentuk janji kepada tujuan,” tegasnya.

Demikian kami sampaikan informasi Gerakan Sekolah Ramah Anak di Probolinggo, Dinsos PPPA Gandeng PKG dan Kepala Sekolah semoga bermanfaat.

Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com