Warga Difabel Yogyakarta Minta PTN Tak Batasi Pilihan Jurusan

Berita Sekolah menyampaikan informasi tentang Warga Difabel Yogyakarta Minta PTN Tak Batasi Pilihan Jurusan, semoga informasi ini bermanfaat


140239_031011_132727_difabeldemoYogyakarta – Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan ternyata masih kaku soal aturan pemilihan jurusan bagi difabel. Beberapa PTN di Yogyakarta seperti UGM, UNY, UIN, dan ISI dinilai masih memberlakukan pembatasan tersebut.

Ketua Persatuan Penyandang Difabel Indonesia DIY, Ahmad Soleh mengatakan bahwa pembatasan terhadap difabel oleh perguruan tinggi yang mencolok adalah soal jurusan. Jurusan-jurusan tertentu secara tegas menulis persyaratan pendaftar bukan penyandang disabilitas.

“Sebenarnyakan jurusan tidak usah dibatasi, nanti biarlah difabel yang memilih. Dia akan mikir kok kalau tidak sesuai. Kalau non disabilitas tidak mampu di kedokteran juga gak masuk ke kedokteran. Sama saja, jadi tidak usah ditulis batasan-batasan itu,” kata Ahmad Soleh yang menyandang tuna netra ini, pada Launching Difabel House di Kantor Dinas Sosial DIY, Sabtu (15/3/2014).

Menurut Soleh, jurusan Kedokteran di perguruan tinggi justru tidak ada yang menerima mahasiswa dari kalangan difabel. Padahal, tuna daksa dinilai mampu untuk masuk jurusan tersebut. Selain pembatasan pemilihan jurusan, masalah fasilitas bagi warga difabel juga belum tersedia di kampus-kampus.

Tidak hanya di perguruan tinggi, fasilitas khusus bagi difabel di tempat-tempat publik juga belum berfungsi optimal. Fasilitas umum itu justru digunakan orang lain.

“Trotoar di kawasan Malioboro sebenarnya ada kusus untuk difabel. Tapi fasilitas itu, justru sekarang tertutup untuk PKL atau parkir,”katanya.

Warga difabel berharap, aksesnya akan terbuka luas setelah diberlakukanya Perda Difabel DIY pada Mei 2014 mendatang. Perda tersebut diharapkan, menjadi komitmen pemerintah untuk mengakomodasi hak-hak difabel.

Sumber: detik.com

Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com