
Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Sekolah Rakyat Jepara Kirim 100 Siswa ke BLK Pecangaan, Siap Cetak Tenaga Terampil Sebagai berikut:
Seratus siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah untuk sementara waktu akan ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Pecangaan.
Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan, Sekolah Rakyat di BLK Pecangaan merupakan rintisan.
Sebab, saat ini usulan pembangunan Sekolah Rakyat di Desa Suwawal Timur Kecamatan Pakisaji Jepara baru masuk tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED) atau rincian rancang bangun. Proses itu dijadwalkan hingga September mendatang.
Jika tak ada kendala, groundbreaking atau peletakan batu pertama Sekolah Rakyat di Jepara akan dimulai pada Oktober 2025. Sementara awal operasi dijadwalkan pada tahun ajaran 2026/2027.
”Jika sudah beroperasi, maka Sekolah Rakyat Rintisan di BLK Pecangaan juga akan dipindah ke Suwawal Timur,” ujar Wiwit, Rabu (2/7/2025).
Politisi PDIP itu menyebutkan, nantinya 100 siswa itu akan dibagi menjadi empat rombongan belajar (rombel). Rinciannya dua rombel untuk SD, satu rombel SMP dan satu rombel untuk jenjang SMA.
Saat ini, kata Bupati, pihaknya sudah dan terus melakukan verifikasi untuk memastikan layak tidaknya anak-anak calon siswa Sekolah Rakyat tersebut.
”Kita assessment dulu. SR (Sekolah Rakyat) ini tidak memandang usia, jadi semisal umurnya sudah 15 tahun, masuk SD juga bisa, termasuk anak punk (anak jalanan) itu. SR ini memang diproyeksikan untuk memutus mata rantai kemiskinan sesuai cita-cita Presiden Prabowo,” kata Wiwit.
Siang tadi, Wiwit mengunjungi rumah calon siswa Sekolah Rakyat rintisan yang ada di Desa Ngeling Kecamatan Pecangaan. Rumah yang dikunjungi Bupati milik Rusmi warga RT 6 RW 1 Desa Ngeling.
Anak perempuan Rusmi yang bernama Mirza Ramadhani (7) dan dua kakaknya merupakan calon siswa Sekolah Rakyat Rintisan di Jepara. Anak kedua Rusmi tercatat masih kelas 5 SD. Sedang anak pertamanya baru lulus SMP dan berniat melanjutkan ke jenjang SMA.
”Sesuai arahan Menteri Sosial, makanya kita datangi langsung calon siswa sekolah rakyat. Kita ingin memastikan jika calon siswa SR itu memang benar-benar tidak mampu dan sesuai kriteria yang ditetapkan Presiden Prabowo,” kata Wiwit.
Lantai rumah Rusmi hanya diplester kasar. Tak terlihat barang elektronik di ruang tamu rumah berdinding herbel itu. Rusmi tinggal di rumah itu bersama tiga anak dan ibunya.
Sehari-hari, untuk menutupi kebutuhan keluarga, Rusmi menjadi buruh pemintal Tenun Troso. Sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang bangunan di Cirebon Jawa Barat.
Rusmi sangat bersyukur lantaran anaknya bakal menjadi siswa Sekolah Rakyat yang proses pendidikannya tak dipungut biaya alias gratis. Hal itu diakuinya membantu keluarganya yang memang termasuk kalangan kurang mampu.
”Maturnuwun (Terima kasih). Senang sekali karena sekolah anak saya dijamin pemerintah,” ucapnya.
Demikian kami sampaikan informasi Sekolah Rakyat Jepara Kirim 100 Siswa ke BLK Pecangaan, Siap Cetak Tenaga Terampil semoga bermanfaat.
Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com