Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri: Krisis Tenaga Pengajar di Depan Mata

Berita Sekolah menyampaikan informasi tentang Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri: Krisis Tenaga Pengajar di Depan Mata, semoga informasi ini bermanfaat


Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri: Krisis Tenaga Pengajar di Depan Mata Sebagai berikut:

Para siswa Sekolah Rakyat diyakini akan menjadi pihak yang paling terdampak pengunduran diri ratusan guru itu. Sejumlah mata pelajaran tak berjalan karena tidak tersedia guru yang mengajar. Padahal kegiatan belajar sudah dimulai sejak 14 Juli silam.

Kejadian serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu. Pada April 2025, sebanyak 1.967 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang mayoritas merupakan dosen memilih mundur karena ditugaskan di lokasi yang jauh dari tempat tinggalnya, bahkan hingga lintas pulau.

Persoalan ini tidak akan terulang apabila pemerintah melakukan kajian dan evaluasi berkaitan dengan kasus CPNS beberapa waktu lalu, kata pengamat. Pemetaan kebutuhan dan kejelasan detail informasi saat pembukaan lowongan diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Namun, pemerintah menyatakan setiap pelamar wajib mengisi konfirmasi kesediaan untuk ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia. Apabila konfirmasi kesediaan tidak diisi atau memilih tombol ‘tolak’, maka pelamar tidak bisa melanjutkan proses pendaftaran.

Di tengah isu kekurangan guru, kemungkinan sanksi yang akan diterima oleh para calon guru yang ditempatkan tidak sesuai dengan tujuannya ini dapat berdampak pada distribusi pendidikan ke depan.

‘Ternyata di luar ekspektasi’

Sekolah Rakyat di Sentra Wirajaya Makassar, Sulawesi Selatan, menghadapi problematika pengunduran diri ini. Dua guru yang berasal dari Jawa memutuskan mundur karena lokasi tempat mengajar yang jauh.

“Iya, karena mereka terkendala domisili. Harapan mereka sebenarnya di awal berharapnya sesuai penempatan domisilinya, ternyata di luar ekspektasi,” kata Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama, Radiah, saat dikonfirmasi wartawan Darul Amri yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Keduanya sama sekali belum mengajar di Sekolah Rakyat Sentra Wirajaya sejak dimulai pada 14 Juli 2025. Radiah menyayangkan keputusan tersebut mengingat salah satu syarat ketika melamar adalah bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia.

“Kan diawal sudah disampaikan siap ditempatkan di seluruh indonesia seperti itu. Cuma ekspektasi mereka sesuai dengan domisilinya,” ujar Radiah.

Akibatnya, sekolah ini belum memiliki guru untuk mata pelajaran IPS dan Seni Budaya. “Kami memaksimalkan potensi yang ada, dengan guru dan tendik (tenaga pendidik) yang ada di sini, supaya kegiatan itu bisa berjalan maksimal,” kata Radiah.

Adapun dari 11 guru yang kini tinggal di asrama bersama anak-anak, semuanya berasal dari Makassar. Asrama untuk guru berada di lingkungan perkantoran Sentra Wiraja Makassar, Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

Sentra Wirajaya ini berjarak 15 Km dari pusat kota Makassar, berada dekat perkampungan nelayan Untia.

Demikian kami sampaikan informasi Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri: Krisis Tenaga Pengajar di Depan Mata semoga bermanfaat.

Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com