Calon Pemimpin Sekolah Rakyat Ungkap Cerita Nyata yang Membangkitkan Harapan

Berita Sekolah menyampaikan informasi tentang Calon Pemimpin Sekolah Rakyat Ungkap Cerita Nyata yang Membangkitkan Harapan, semoga informasi ini bermanfaat


Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Calon Pemimpin Sekolah Rakyat Ungkap Cerita Nyata yang Membangkitkan Harapan Sebagai berikut:

Sejumlah calon kepala Sekolah Rakyat membagikan kisah hidup yang memupuk optimisme mereka untuk ikut berkontribusi dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.

Kisah mereka terungkap dalam Retret Kepala Sekolah Rakyat tahap kedua yang dibuka langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di Gedung Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Margaguna, Jakarta, Rabu.

Dalam kesempatan itu, salah satu calon kepala Sekolah Rakyat, Anis Al Aminatif Wardian Sari dari Lamongan, Jawa Timur, mengaku tumbuh dari keluarga kurang mampu. Berkat beasiswa yang ia terima sejak SMA hingga kuliah, Anis terdorong untuk kembali memberi manfaat.

Ya Allah, saya bisa give back, memberikan kembali apa yang sudah saya terima dalam hidup saya. Tidak hanya kepada negara, tetapi juga kepada anak-anak bangsa yang memang memerlukan. Harus bisa bangkit,” ujar Anis saat berdialog dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf.

Serupa dengan Anis, Lalu Tuhiryadi yang akan memimpin Sekolah Rakyat di Mamuju, Sulawesi Barat, juga memiliki pengalaman hidup yang memupuk kepeduliannya. Keluarganya harus bertransmigrasi dari Lombok ke Sulawesi Barat demi kehidupan yang lebih baik, meskipun dalam keterbatasan.

“Saya merasa pendidikan benar-benar bisa mengangkat derajat seseorang. Sehingga lewat program yang mulia ini, saya ingin ikut berkontribusi,” kata Lalu, seraya menambahkan harapannya agar anak-anak dari keluarga prasejahtera bisa mencapai cita-cita berbekal ilmu dan pengalaman yang diajarkan selama menjadi siswa Sekolah Rakyat yang akan dipimpinnya ini.

Kementerian Sosial mengagendakan retret kedua kepala Sekolah Rakyat berlangsung pada 1–5 Juli 2025 di Puslitbangprof Margaguna Kemensos Jakarta dan Markas Resimen Arhanud I/Falatehan.

Sebanyak 47 kepala Sekolah Rakyat mengikuti pembekalan menjelang masa orientasi dan peluncuran 100 Sekolah Rakyat pada 14 Juli mendatang.

“Ini tahap kedua ya. Jadi ini untuk yang 100 titik itu. Ini sudah semakin mantap untuk menuju 14 Juli, baik dari kesiapan siswanya, gurunya, kepala sekolah, tenaga pendidik maupun sarana prasarananya,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf.

Ia menegaskan Sekolah Rakyat adalah program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan dan mencetak generasi emas melalui pendidikan yang inklusif.

Untuk itu, menurut dia, kepala Sekolah Rakyat memegang peran penting, bukan hanya sebagai pengelola manajemen sekolah tetapi juga menjadi role model bagi siswa.

“Kepala sekolah diharapkan mampu menumbuhkan empati sosial, menjadi sumber motivasi, serta menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari perundungan, kekerasan, dan intoleransi,” kata dia.

Mensos mengungkapkan bahwa latar belakang anak-anak Sekolah Rakyat yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem sangat beragam, sehingga dibutuhkan kepala sekolah yang dapat memahami kondisi murid dan lingkungannya secara menyeluruh.

Program Sekolah Rakyat pertama ditargetkan mulai berjalan pada tahun ajaran baru 2025/2026, yakni 14 Juli 2025, dengan seluruh biaya pendidikan, asrama, makan, hingga sarana belajar seperti tablet ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

Tahap pertama Sekolah Rakyat akan dimulai di 100 lokasi dari ujung barat Aceh hingga timur Papua, dan diperkirakan menampung lebih dari 9.700 siswa keluarga prasejahtera dari berbagai daerah.

Demikian kami sampaikan informasi Calon Pemimpin Sekolah Rakyat Ungkap Cerita Nyata yang Membangkitkan Harapan semoga bermanfaat.

Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com