Sekolah Berteknologi, Pembelajaran Tertinggal: Alarm untuk Dunia Pendidikan

Berita Sekolah menyampaikan informasi tentang Sekolah Berteknologi, Pembelajaran Tertinggal: Alarm untuk Dunia Pendidikan, semoga informasi ini bermanfaat


Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Sekolah Berteknologi, Pembelajaran Tertinggal: Alarm untuk Dunia Pendidikan Sebagai berikut:

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah sekolah sekolah di Indonesia tampak semakin modern. Ruang kelas dipasang smart TV, perpustakaan beralih menjadi digital, dan berbagai perangkat teknologi mulai diperkenalkan. Banyak sekolah memamerkan perkembangan ini sebagai bukti bahwa pendidikan kita sedang bergerak maju. Namun di balik semua kemajuan visual itu, ada kenyataan yang sulit dipungkiri proses belajar siswa masih berjalan di tempat.

Modernisasi sekolah seringkali berhenti pada aspek fisik. Fasilitas canggih memang menarik perhatian, tetapi pemanfaatannya masih minim. Smart TV hanya digunakan untuk menampilkan slide, bukan sebagai alat pembelajaran interaktif. Komputer sekolah lebih sering dipakai untuk mengetik tugas sederhana ketimbang mengerjakan proyek berbasis teknologi. Bahkan platform pembelajaran digital baru digunakan sekadar untuk mengganti kertas menjadi layar. Kita sibuk memperbarui tampilan, tetapi lupa memperbaiki cara berpikir dan cara belajar.

Ironisnya, metode pembelajaran di banyak sekolah tidak banyak berubah. Meski teknologi sudah masuk ke ruang kelas, pembelajaran tetap didominasi ceramah satu arah. Siswa mendengarkan, mencatat, dan menghafal persis seperti pola belajar dua dekade lalu. Teknologi seharusnya membuka ruang eksplorasi, diskusi, dan kolaborasi, tetapi pada praktiknya, teknologi hanya menjadi pemanis. Ketika metode mengajarnya masih tradisional, modernnya fasilitas tidak memberikan dampak signifikan pada hasil belajar.

Masalah ini semakin diperparah oleh beban administrasi guru yang tidak ringan. Banyak guru ingin memanfaatkan teknologi dengan kreatif, tetapi waktu mereka habis untuk laporan, penilaian, dan tugas administratif. Pelatihan teknologi pun tidak merata. Ada guru yang sudah mampu mengembangkan media pembelajaran digital, tetapi ada pula yang kebingungan karena kurang diberi pendampingan. Modernisasi seharusnya meringankan tugas guru, tetapi kenyataannya sering membuat mereka justru merasa terbebani.

Ketimpangan fasilitas juga masih menjadi hambatan utama. Misalnya, menurut survei nasional, sejumlah sekolah di Indonesia terutama di jenjang dasar dan di daerah terpencil masih belum memiliki akses internet atau fasilitas komputer lengkap. Kondisi ini menciptakan jurang pendidikan yang semakin lebar: sekolah di kota besar bisa belajar dengan perangkat digital lengkap, akses internet stabil, dan guru relatif siap; sementara banyak sekolah di daerah tertinggal masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.

Sebagai gambaran: di sekolah terpencil, siswa mungkin hanya melihat papan tulis biasa, guru mengajar seperti era sebelum digital meskipun sekolah tersebut telah dipasang “smart TV” sebagai bagian modernisasi. Meskipun secara fisik terlihat “modern”, pengalaman belajar siswa tetap monoton dan tidak relevan dengan dunia digital mereka.

Demikian kami sampaikan informasi Sekolah Berteknologi, Pembelajaran Tertinggal: Alarm untuk Dunia Pendidikan semoga bermanfaat.

Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com