Sekolah Negeri di Yogyakarta Disiapkan Jadi Unggulan, Pemkot Ungkap Langkah Nyata

Berita Sekolah menyampaikan informasi tentang Sekolah Negeri di Yogyakarta Disiapkan Jadi Unggulan, Pemkot Ungkap Langkah Nyata, semoga informasi ini bermanfaat


Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Sekolah Negeri di Yogyakarta Disiapkan Jadi Unggulan, Pemkot Ungkap Langkah Nyata Sebagai berikut:

Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan semua sekolah negeri menjadi sekolah unggulan. Terutama SD-SD negeri agar ada pemerataan murid dan menjadi pilihan masyarakat. Target semua sekolah negeri unggulan juga untuk memperkuat branding Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan atau pelajar.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan branding Kota Yogyakarta sejak dulu sudah kuat. Salah satunya Yogya sebagai kota pelajar dan pendidikan. Hasto menambahkan sedikit branding Yogya sebagai kota pelajar dan pendidikan sekaligus kota percontohan dalam sumber daya manusia sehat dan unggul. Oleh sebab itu ditargetkan semua sekolah negeri di Kota Yogyakarta menjadi sekolah unggulan.

”Yogya itu kota pelajar dan cirinya itu apa? Kalau sekolah di kota pelajar itu sama saja dengan yang di luar Yogya, siapa yang memaknai kota pelajar ini. Makanya saya bangkitkan teman-teman guru SD, guru SMP, guru PAUD ini untuk membuat sesuatu yang berbeda,” kata Hasto ditemui usai sosialisasi peningkatan kualitas sekolah negeri di Balai Kota, Selasa (1/7/2025).

Hasto juga menyoroti soal sekolah negeri terutama SD yang tidak merata jumlah muridnya sehingga harus ada yang di regruping. Sedangkan di SD-SD swasta banyak masyarakat antre masuk. Tapi di tingkat SMP negeri di Kota Yogyakarta, dicontohkan di SMPN 5 Yogyakarta masyarakat juga banyak yang ingin masuk. Hasto menyatakan itu artinya sekolah negeri di Kota Yogyakarta sudah ada yang bagus dan bisa menjadi contoh.

”Sementara SD swasta berjubel antre masuk, ya kita harus intropeksi. Berarti kita ini ada sesuatu yang kurang. Contoh SD (N) Puro Pakualaman satu dulu tinggal empat siswa kelas satunya. Ketika ada usaha, baru naik (siswanya),” paparnya.

Hasto mengajak sekolah-sekolah negeri yang jumlah siswa barunya cenderung turun untuk melakukan introspeksi. Pihaknya juga meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengidentifikasi sekolah-sekolah yang cenderung turun tersebut. Menurutnya hal itu menjadi tantangan bagi Pemkot Yogyakarta di tengah SD-SD swasta yang banyak diminati masyarakat.

“Akan saya kupas tuntas. Kepala sekolah-kepala sekolah yang bagus mungkin kalau perlu dipindah ke SD-SD yang tidak bagus. Kepala sekolah-kepala sekolah SMP yang terkenal, dipindah di SMP-SMP yang enggak terkenal. Kalau memang gurunya bagus, kepala sekolah bagus, terus bisa membaguskan sekolah, sebentar lah dipindah ke sekolah yang enggak bagus biar kesenjangannya teratasi,” terang Hasto.

Pihaknya juga akan mempertegas regulasi soal pembatasan rombongan belajar di sekolah swasta dan negeri agar adil. Saat ini rombongan belajar sekolah dibatasi 4. Jika ada sekolah swasta akan membuka cabang baru, harus dikaji dulu di wilayah itu kekurangan tidak dan SD negeri sudah optimal atau belum. Optimalisasi SD dan SMP negeri itu karena arahan pemerintahan pusat  akan menggratiskan semua SD dan SMP, sehingga harus merawat dengan baik di sekolah negeri.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori menyampaikan Pemkot Yogyakarta berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta untuk memperkokoh Yogyakarta sebagai kota pelajar. Budi menyebut indikator Indeks Pembangunan Manusia Kota Yogyakarta tinggi dan rata-rata lama sekolah di Kota Yogyakarta juga tinggi. Namun diakuinya ada SD negeri yang peminatnya rendah dan sudah dipetakan. Tapi Budi menegaskan tidak ada penutupan SD negeri karena jumlah muridnya rendah. Rencana regruping SD Negeri juga tidak ada. Untuk mengatasi itu Disdikpora Kota Yogyakarta akan membranding sekolah-sekolah negeri di Kota Yogyakarta.

“(Soal pemerataan murid) Ini makanya tantangan bagi kita bagaimana agar (masyarakat) tertarik  sekolah negeri. Ending-nya siswa yang sekolah di sekolah negeri banyak. Pendidikan karakter menjadi salah satu titik berat kita,” tambah Budi.

Sedangkan Kepala SDN Puro Pakualaman I, Siti Nurzahroh menyebut pada Mei 2024 total di SDN Puro Pakualaman I ada 34 siswa dengan kelas 1 ada 4 siswa. Kemudian di tahun ajaran baru 2024/2025 jumlah siswa kelas 1 menjadi 17 siswa. Pada tahun ajaran 2025/2026 bisa mendapat 22 siswa baru di kelas 1 sehingga total ada 69 siswa di SDN Puro Pakualaman I.

“Usaha kami menyebarkan pamflet-pamflet ke seluruh TK di wilayah Pakualaman dan sekolah yang agak jauh. Kami juga mengunjungi sekolah-sekolah TK kami ajak kerja sama untuk membawa pamflet di sekolah untuk disebarkan ke sekeliling masyarakat wali murid di situ,” ucap Nur.(Tri)

Demikian kami sampaikan informasi Sekolah Negeri di Yogyakarta Disiapkan Jadi Unggulan, Pemkot Ungkap Langkah Nyata semoga bermanfaat.

Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com