Sekolah Rakyat, Pendidikan Inklusif dan Gratis untuk Anak dari Keluarga Miskin

Berita Sekolah menyampaikan informasi tentang Sekolah Rakyat, Pendidikan Inklusif dan Gratis untuk Anak dari Keluarga Miskin, semoga informasi ini bermanfaat


Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Sekolah Rakyat, Pendidikan Inklusif dan Gratis untuk Anak dari Keluarga Miskin Sebagai berikut:

Pemerintah tengah mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat Tahap I pada Juli 2025. Sekolah ini akan menyediakan pendidikan bagi anak-anak terutama dari keluarga kurang mampu. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan renovasi Sekolah Rakyat Tahap I telah mencapai 83%. Ia juga mengatakan, progres sekolah rakyat di salah satu titik Jakarta Timur telah mencapai 92%.

“Lokasi lainnya rata-rata mencapai 88 hingga 90%,” kata Dody di Jakarta, Senin (30/6) dikutip dari Antara. Program ini akan dimulai pada 14 Juli 2025 di seluruh Indonesia. Pada tahap awal, ada 100 sekolah rakyat yang telah siap melaksanakan masa orientasi siswa.

Kurikulum

Sekolah Rakyat akan menyediakan sarana pendidikan tingkat sekolah menengah atas atau SMA. Layanan tingkat pengajaran akan diperluas secara bertahap pada Sekolah Dasar atau SD dan Sekolah Menengah Pertama atau SMP. Sekolah ini dirancang menyerupai sekolah asrama atau boarding school.

Kementerian Sosial (Kemensos) akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi mengukur beberapa aspek termasuk aspek gizi, kesehatan, tingkat IQ, kedisiplinan, kecerdasan mental, hingga kompetensi masing-masing murid.

Hasil pengukuran tersebut nantinya akan dilaporkan kepada orang tua, wali murid, dan publik setidaknya dalam setiap semester. Dalam proses pembelajaran, siswa sekolah rakyat mengacu pada kurikulum yang dirancang khusus serta mencakup tiga muatan utama yakni:

1. Kurikulum Persiapan (Learner Preparatoal) Tahap awal ini bertujuan melakukan talent mapping melalui asesmen kesiapan fisik, mental, dan akademik siswa. Hal ini menjadi fondasi kuat sebelum memasuki proses belajar yang lebih intensif.

2. Kurikulum Sekolah Formal Mengacu pada standar nasional, kurikulum ini mencakup: Intrakurikuler Kokurikuler Ekstrakurikuler

3. Kurikulum Asrama (Boarding) Merupakan bagian dari pendidikan karakter, kurikulum ini menguatkan nilai-nilai: Karakter dan kepemimpinan Spiritualitas Cinta Tanah Air Bahasa dan komunikasi.

Anggaran Rp 20 Triliun Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah akan mengucurkan anggaran Rp 20 triliun untuk mengoperasikan 200 Sekolah Rakyat tahun ini. Saat ini, pemerintah menyiapkan 53 sekolah untuk menjadi Sekolah Rakyat.

Sekolah Rakyat akan beroperasi pada akhir Juni 2025. Namun, Prasetyo Hadi mengatakan sebanyak 53 unit Sekolah Rakyat tersebut merupakan sekolah eksisting yang disediakan oleh pemerintah daerah.

“Kami akan memprioritaskan pengoperasian Sekolah Rakyat di provinsi yang jumlah penduduknya besar dan memiliki angka kemiskinan ekstrem yang tinggi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat,” kata Hadi di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum, Senin (14/4).

Persyaratan

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengatakan peserta Sekolah Rakyat memiliki persyaratan khusus, yakni masuk dalam keluarga dengan kemiskinan ekstrem. Saifullah mengatakan siswa Sekolah Rakyat harus menjadi anggota keluarga dalam kelompok 10% masyarakat berpenghasilan terrendah.

“Peserta didik Sekolah Rakyat harus ada dalam data itu. Lalu ada seleksi lanjutan, misalnya tes kesehatan dan tes lainnya,” kata Saifullah.

Demikian kami sampaikan informasi Sekolah Rakyat, Pendidikan Inklusif dan Gratis untuk Anak dari Keluarga Miskin semoga bermanfaat.

Anda Ingin Melakukan Polling, Silahkan di PollingKita.com